Pengertian Rangkaian Sekuensial
Rangkaian Sekuensial adalah adalah rangkaian logika yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya.
![]() |
| Rangkaian Sekuensial |
Rangkaian sekuensial memiliki keluaran yang hanya bergantung pada sumber masukannya saja. Contoh penerapan rangkaian sekuensial terdapat pada putaran pemilih saluran pada televisi (TV lama). Selain itu juga, rangkain sekuensial merupakan rangkaian kombinasi, yang keluaranya dipilih hanya didasarkan saluran pada sumber masukan posisi pemilih saluran.
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian yang tergantung dari nilai
input saat ini dan sebelumnya, dengan kata lain rangkaian ini tergantung dari
serangkaian input. Rangkaian sekuensial memiliki kemampuan untuk menyimpan
nilai input atau berperan sebagai memori penyimpanan sedangkan rangkaian
kombinasional tidak demikian.
Rangkaian sekuensial terbagi menjadi dua, yakni rangkaian sekuensial Asinkron dan rangkaian sekuensial Sinkron.
Rangkaian Sekuensial Asinkron
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian yang berperilaku bergantung pada masukanmasukan yang diterapkan. Elemen memori digunakan di dalam rangkaian asinkron umumnya merupakan piranti time delay. Sebuah rangkaian sekuensial dapat dipandang sebagai rangkaian kombinasi dengan umpan balik.
Rangkaian Sekuensial Sinkron
Clock Sequential Circuit
Rangkaian sekuensial pewaktu menggunakan sebuah elemen memori yang dikenal sebagai Flip-Flop. Sebuah flip-flop merupakan sebuah rangkaian elektronika yang digunakan untuk menyimpan 1 bit informasi, dan membentuk 1 bit sel memori. Flip-Flop memiliki dua keluaran, sebuah memberikan nilai bit biner yang disimpan dan yang lain memberikan nilai komplemen.
Flip-Flop
Rangkaian flip-flop dapat mempertahankan suatu keadaan biner dalam waktu yang tak terbatas sampai suatu sinyal masukan baru datang untuk mengubah keadaan itu. Perbedaan utama diantara berbagai jenis flip-flop itu adalah banyaknya masukan yang dimiliki dan perilaku bagaimana masukan itu mempengaruhi keadaan biner dalam flip-flop tersebut.
Petunjuk termudah terhadap flip-flop adalah 1bit sel memori yang tetap menyimpan bit selama periode waktu yang dikehendaki. Flip-flop merupakan piranti bistabil mendefiniskan dua keadaan dan sewaktu-waktu piranti diasumsikan tidak stabil. Keadaan stabil adalah sebuah keadaan yang dicapai oleh piranti yang tidak berubah dan selama tanpa ada yang mengubahnya.
Flip-flop terbagi atas Flip Flop Set-Reset, Flip Flop Data, Flip Flop J-K, Flip Flop Toggle.
Contoh Piranti Bistabil
Sebuah toggle switch memiliki dua keadaan stabil dan dapat dipandang
sebagai piranti bistabil. Ketika switch tertutup, tetap tertutup (keadaan
stabil pertama) sampai ada yang mebukanya. Ketika switch terbuka, tetap terbuka
(keadan stabil kedua) sampai ada yang menutupnya, yakni membuatnya untuk kembali
ke keadaan stabil yang pertama. Jadi jelasnya switch memperlihatkan 1 bit sel
memori, ketika menjaga keadaanya (terbuka atau tertutup). Piranti bistabil
disebut 1 bit sel memori.
Keadaan Piranti Bistabil
![]() |
| Piranti Bistabil |
Sebuah Flip-Flop didefinisikan sebagai sebuah piranti elektronika bistabil yang memiliki dua keadaan yakni 0 V untuk logika 0 dan 5 V untuk logika 1. Dua keadaan stabil dan flip-flop sebagai elemen memori ditunjukkan pada Gambar di atas, yakni (a) Logika 0 dan (b) Logika 1.
Karakteristik Operasi Flip-Flop
- Propagation Delay Time—Interval waktu yang dibutuhkan setelah sinyal masukan diterapkan untuk menghasilkan perubahan keluaran
- Set-up Time—interval minimum yang dibutuhkan level logika untuk tetap bertahan pada masukan (J dan K, atau S dan R, atau D) sebelumnya untuk memicu sisi pulsa pewaktu pada tingkat pewaktuan pada flip-flop.
- Hold Time—interval minimum yang dibutuhkan level logika untuk tinggal pada masukan setelah sisi pemicuan pulsa pewaktu pada tingkat pewaktuan pada flip-flop.
- Maximum Clock Frequency—Laju tertinggi sebuah flip-flop yang dapat dipercaya terpicu.
- Power Dissipation—konsumsi daya total piranti.
- Pulse Widths—lebar pulsa minimum masukan Clock, SET dan CLEAR.
Rangkaian Flip-Flop Set-Reset
![]() |
| Simbol Flip-Flop SR |
Flip-flop set-reset merupakan memori yang melakukan penyimpanan data
dengan cara memberi sinyal pada input Set (S) dan Reset (R) yang dimilikinya. Rangkaian
sekuensial mempunyai dua masukan dan dua keluaran. Dua input yaitu, S = Set dan
R = Reset. Dua output yaitu Q dan. Bertindak sebagai 1 bit memori dengan output
Q sebagai nilai bit tersebut. S = 1, R = 1 tidak dibenarkan (tidak boleh diset serentak)
karena akan menghasilkan output yang tidak konsisten.
Keluaran dari Flip Flop diberi label Q dan Q’ yang mana nilainya selalu berawanan. Sinyal SR yang masuk ke dalam flip flop dapat memiliki 4 kemungkinan, 00, 01, dan 11.
![]() |
| Rangkaian Flip-Flop SR |
Detak (Clock)
Clock merupakan pulsa atau denyut listrik periodic yang berfungsi mengaktifkan elemen / rangkaian logika. Detak ditambahkan pada sisi masukan untuk menjaga sinyal masukan agar bekerja dalam tempo bersamaan. Kendali ini membantu flip flop lebih stabil. Detak ditambahkan sebelum sinyal S dan R masuk ke dalam rangkaian flip flop. Masing-masing sinyal masukan di NAND-kan dengan detak.
Flip flop SR yang sudah ditambah detak
![]() |
| Simbol Flip-Flop S-R Ditambah Clock |
Flip-flop S-R Canggih atau flip-flop S-R yang telah ditambah detak adalah flip-flop yang konfigurasinya lebih rumit dibandingkan dengan flip-flop S-R. Dimana, pada flip-flop S-R Canggih dilengkapi dengan tambahan fungsi yaitu input clock. Selain itu, terdapat pula PRESET dan CLEAR. Rangkaian flip-flop S-R dengan detak dapat dilihat dibawah ini.
![]() |
| Rangkaian Flip-Flop Dengan Detak |
Dari rangkaian diatas kita dapat ketahui bahwa;
Flip-Flop atau Latch Dasar ‘Logic 0’ = 0V, and ‘Logic 1’ = 5 V
![]() |
| Lach Dasar |
Flip-Flop SR Gerbang NOR
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa:
- Jika S = 0 dan R = 0, keluaran gerbang B sama dengan keluaran sebelumnya.
- Jika S = 0 dan R = 1, keluaran gerbang A adalah Low, yakni Q = 0 dimasukan ke gerbang B bersama masukan S. Selanjutnya dengan Q = 0 kedua masukan di NOR gerbang B menjadi Low sebagai hasil C(Q)=1. Q and C(Q) merupakan komplementer. saat Q = 0, flip-flop mempunyai keadaan “reset”.
- Jika S = 1 and R = 0, keluaran gerbang B adalah LOW, membuat kedua masukan gerbang A adalah LOW, sehingga Q = 1. Ini disebut keadaan “set”.
- Ketika S = 1 and R = 1, keluaran kedua gerbang memberikan Logika 0. Hal ini bertentangan dengan definisi komplementer, sehingga kondisi ini tidak digunakan pada flip-flop SR. Tetapi jika keadaan S = 1 and R = 1 digunakan, maka keluaran tidak dapat diprediksi dan flip-flop mempunyai keadaan tak tentu.
Flip-Flop SR Gerbang NAND
Modifikasi Flip-Flop SR Gerbang NAND
Flip-Flop JK
![]() |
| Rangkaian Flip-Flop JK |
![]() |
| Simbol Dan Persamaan Karakteristik Flip-Flop JK |
![]() |
| Tabel Karakteristik Flip-Flop JK |
Flip-Flop Toggle (T)
![]() |
| Lambang Dan Karakteristik Flip-Flop T |
![]() |
| Tabel Karakteristik Flip-Flop T |
![]() |
| Rangkaian Flip-Flop T |
Pewaktu T Flip-Flop Dengan Masukan Asinkron Aktif LOW
Aplikasi Flip-Flop Pembagi Frekuensi
Penyimpan Data Paralel
Digital Counter
![]() |
| Counter |
Tabel Eksitasi Flip-Flop
Contoh Konversi Flip-Flop
- Dibutuhkan desain rangkaian untuk membangkitkan sinyal pemicu D sebagai fungsi dari T dan Q yakni D = f (T, Q)
- Dibutuhkan tabel eksitasi.
- Menafsirkan D sebagai fungsi T dan sumber keadaan flip-flop Q dan Qn
Baria, A.
M. A., Darlis, D., & Hariyani, Y. S. (2015). Perancangan Dan Realisasi
Modul Praktikum Teknik Digital Dan Komputer Sap-1 Sebagai Sarana Perkuliahan
D3 Teknik Telekomunikasi. eProceedings of Applied Science, 1(1).
Faisal.
(2015). Buku Daras Organisasi & Arsitektur Komputer. Makassar: UIN
Alauddin.
Setiawan, W., Kom, M., Setiawan,
W., & Kom, M. SISTEM DIGITAL.
Stallings, W. (2010). COMPUTER ORGANIZATION AND ARCHITECTURE DESIGNING FOR
PERFORMANCE EIGHTH EDITION. Upper Saddle River: Pearson.
Widianto, M. H. (t.thn.). Rangkaian Sekuensial. Diambil kembali dari Binus: https://binus.ac.id/bandung/2019/12/rangkaian-sekuensial/. (Diakses pada hari Rabu, 23 November 2023. Pukul 21.43 WIB).
.png)
























Komentar
Posting Komentar